Taruna Akpol telah Divaksin, Inilah Beberapa Fakta
Terkait Vaksin Sinovac
Sejak hari Rabu, 3 Maret 2021, beberapa taruna Akademi Kepolisian sudah mulai divaksin. Vaksinasi Covid 19 bagi taruna Akpol tidak dilaksanakan serentak, melainkan tergantung petunjuk pihak yang berwenang dari masing-masing Polda wilayah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) taruna. Sebagian taruna melaksanakan vaksinasi di Polda dan ada juga taruna yang melaksanakan vaksinasi di Polres. Adapun tujuan vaksinasi Covid 19 bagi taruna Akpol ialah guna memutus penularan penyebaran virus Covid-19.
Selama pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 baik di Polda maupun Polres, taruna tetap harus memperhatikan protokol kesehatan, sehingga pelaksanaannya dilakukan dengan antri, dan memakai masker, serta menerapkan social distancing.
Vaksinasi Covid 19 ini sudah mendapat sertifikat halal dari MUI. Adapun vaksin Covid 19 merupakan vaksin Sinovac yang juga telah mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Berikut adalah beberapa fakta tentang Vaksin Sinovac yang perlu kita ketahui.
1. Efikasi Vaksin 65,3 Persen
Menurut WHO dalam “Overview of Vaccine Efficacy and Vaccine Effectiveness” efikasi vaksin adalah kemanjuran vaksin yang dihitung dalam persentase dalam penurunan insiden penyakit pada suatu kelompok yang divaksinasi, dibandingkan dengan kelompok yang tidak divaksinasi.
Efikasi sebesar 65,3 persen dari hasil uji klinik di Bandung menunjukkan harapan bahwa vaksin ini mampu untuk menurunkan kejadian penyakit Covid-19 hingga 65,3 persen.
2. Whole-Virus Vaccines
Vaksin ini memiliki pendekatan whole-virus vaccines. Vaksin ini menginaktivasi seluruh partikel virus corona dengan berbagai cara (dihancurkan, dipanaskan, radiasi, atau dengan bahan-bahan kimia) untuk memicu respons imun.
Vaksin jenis ini terbagi menjadi dua, yaitu inactivated and live attenuated vaccines.
3. Dapat Memicu Sistem Imun
Kemampuan vaksin Sinovac untuk memicu sistem imun terbilang tinggi. Pada uji klinis tahap ketiga di Bandung imunogenisitas menunjukkan hasil yang baik.
4. Lebih Mudah Disimpan
Di atas kertas, salah satu keuntungan utama Sinovac adalah dapat disimpan di lemari es standar pada suhu 2-8 derajat Celcius. Hal ini sama dengan vaksin Oxford, yang dibuat dari virus hasil rekayasa genetika yang menyebabkan flu biasa pada simpanse.
Sementara itu, vaksin Moderna perlu disimpan pada -20 Celcius dan vaksin Pfizer pada -70 Celcius. Artinya, vaksin Sinovac dan Oxford-AstraZeneca jauh lebih berguna untuk negara berkembang, yang mungkin tidak dapat menyimpan vaksin dalam jumlah besar pada suhu rendah seperti itu.
5. Digunakan Negara Lain
Vaksin Sinovac tak hanya digunakan di Indonesia. Terdapat beberapa negara lainnya yang mengimpor vaksin buatan Tiongkok untuk untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional. Beberapa negara di antaranya adalah Turki, Brazil, dan Chile.
6. Efek Samping Terbilang Ringan
Setiap vaksin biasanya memiliki efek samping tersendiri. Berdasarkan hasil uji klinis, vaksin virus corona merek Sinovac memiliki efek samping ringan hingga sedang. Efek samping yang timbul dapat berupa nyeri, iritasi, pembengkakan, sakit kepala, gangguan kulit, atau diare.
Komentar