PERJALANAN DI BUMI BHAYANGKARA "AKADEMI KEPOLISIAN"
Apa kabar teman-teman semua? Tentu baik bukan. Saya
akan berbagi cerita tentang perjalanan awal saya menjadi seorang taruna Akademi
Kepolisian. Pada bulan Juli 2017, saya beserta 282 rekan lainnya berhasil lolos seluruh tahap seleksi
rekruitmen taruna Akpol. Terlihat derai air mata pertanda bahagia dari
tiap-tiap keluarga, terlebih lagi para orang tua. Begitupun dengan saya, sangat
bersyukur karena terbayar sudah perjuangan dan kerja keras saya. Namun ini
bukanlah akhir. Masih banyak proses pendidikan pembentukan (diktuk) yang harus
saya lalui.
temen-temen ini foto pertama saya bersama adik saya pada saat widuda jurit(di Menchandra), sangat beda bukan dari saya yang warga sipil masih terlihat anak rumahan dan sekrang benar-benar sulit dikenali hehe
Oh ya menchandra merupakan pendidikan dasar integrasi Akademi TNI dan Akademi Kepolisian. Inilah tahap baru yang
harus saya lalui. Pada tanggal 3 Agustus 2017, kami diberangkatkan dari Akpol menuju Resimen Chandradimuka, Lembah Tidar, Magelang. Menurut cerita para senior terdahulu, inilah tempatnya caprabhatar digembleng secara fisik dan mental. Oiya saya lupa beritahu, caprabhatar merupakan singkatan dari calon prajurit dan bhayangkara taruna. Calon prajurit taruna untuk rekan-rekan dari Akademi TNI baik Akademi Militer (Akmil), Akademi Angkatan Udara (AAU), maupun Akademi Angkatan Laut (AAL), sedangkan calon bhayangkara taruna untuk kami dari Akademi Kepolisian. Mengapa disebut calon? Yup, tepat sekali, selama pendidikan dasar (diksar) tersebut, kami masih berstatus calon taruna dan baru akan resmi menjadi seorang taruna pada saat pelantikan di akhir diksar atau yang biasa dikenal dengan Wisuda Jurit (Wisjur).🙏🙆
Pengalaman saya di
Menchandra sangatlah berkesan. Meski hanya tiga bulan, namun itu berarti bagi
saya. Bertemu dengan rekan-rekan dari Akademi TNI serta mempelajari pendidikan
militer memberikan saya kenangan yang berharga. Oiya, untuk keseluruhan peserta
diksar ini berjumlah 890 orang. Menurut saya pembelajaran dan pelatihan yang
saya dapat dari Menchandra seru dan menantang. Bagaimana tidak, dari Menchandra
saya pertama kali latihan menembak menggunakan senjata laras panjang dengan
berbagai posisi dan menembak menggunakan pistol. Selain itu, saya juga belajar
bagaimana cara menyamar, cara membaca kompas, cara menyeberang sungai,
peraturan baris-berbaris (PBB) yang benar, melakukan CPR pada saat kondisi
darurat, snapling, beladiri, serta masih banyak lagi. Melewati hutan dan
berjalan kaki berkilo-kilometer jauhnya sudah menjadi hal yang biasa bagi kami.
Pagi maupun malam, panas terik maupun hujan deras tidak menjadi penghalang
untuk terus melangkah. Memang lelah dalam menjalaninya, namun kebersamaan
dengan rekan-rekan lainnya kerap kali menjadi obat kelelahan kami. Teringat
orangtua di rumah juga menjadi faktor utama penyemangat kami.
Mungkin kalian bertanya-tanya bagaimana rutinitas kami pada saat Menchandra. Baiklah, kami memiliki rutinitas yang sudah diatur dan berada di bawah pengawasan pengasuh baik dari TNI maupun Polisi. Dalam pengasuhan, kami dituntut untuk menjadi seorang yang disiplin. Di pagi hari, kami melaksanakan olahraga pagi, kemudian dilanjutkan dengan persiapan kuliah. Sebelum kuliah, kami melaksanakan makan pagi dilanjutkan apel pagi. Perkuliahan biasanya berlangsung dari pagi hingga sore. Di perkuliahan inilah, kami mempelajari teori-teori dari gumil (guru militer) sebelum kami menerapkannya pada praktek di lapangan. Sedangkan pada malam hari, kegiatan kami ialah belajar mandiri.💪😁 Pelajaran dan pelatihan yang kami dapat, diuji pada saat latihan berganda. Ini merupakan ujian terakhir yang bertujuan untuk membuktikan kelayakan kami menjadi taruna. Latihan ini berlangsung selama satu minggu. Semua dari kami pun berhasil menyelesaikan latihan ini dengan baik.
Pelantikan atau yang
dikenal dengan Wisjur(wisuda jurit) dilaksanakan pada 31 Oktober 2017. Para orang tua,
sanak keluarga, dan teman dari berbagai penjuru Indonesia datang untuk
menyaksikan. Menurut saya, ini adalah momen bersejarah yang sangat berharga dan
membanggakan dalam hidup saya. Bukan hanya saya, tentu ini juga berharga bagi
yang lain, dimana pada hari tersebut kami telah resmi menjadi seorang taruna.
Setelah pelantikan,💂 kami dari matra Kepolisian diberi waktu Izin Bermalam di
Luar (IBL) selama tiga hari oleh Gubernur Akademi Kepolisian.🙏
Pada tanggal 3 November 2017, tibalah waktu kami para taruna Akpol junior yang baru saja meraih pangkat Bhayangkara Taruna untuk kembali ke matra kami Akademi Kepolisian, Semarang. Awalnya saya merasa ini akan menjadi hal yang sulit, karena akan bertemu dengan para senior di Akpol. Namun seiring berjalannya waktu, saya dapat beradaptasi. Banyak hal baru yang saya pelajari. Sesungguhnya, proses pendidikan saya sebagai taruna Akademi Kepolisian baru saja dimulai.
Di pangkat Bhayangkara ini
sering disebut pangkat rocket, dan biasanya kami di panggil bhatar bhayangkara
taruna, di pangkat ini saya mendapat banyak pelajaran yang sangat berarti
bagaimana kehidupan menjadi junior, bagaimana harus menjadi taruna paling
junior yang siap akan segala tugas dan perintah yang harus menjadi benteng
akademi, dalam artian taruna paling berani di resimen Taruna Akademi
Kepolisian.
Saya diajarkan untuk menyetrika pakaian, membuat sepatu terlihat mengkilap seperti kaca, dan memanfaatkan waktu 5 menit untuk melaksanakan banyak kegiatan seperti contohnya mandi, menyetrika baju, mengkilapkan sepatu dan berpenampilan siap untuk apel. Terbukti saya bisa menjadi cekatan dan memang betul semua itu menimbul kan disiplin nafasku.
Di flat (tempat tinggal )
kami taruni digabungkan bersama tingkat 2,3, dan 4.
untuk tempat tinggal kami taruni tk 1 berada di flat atas disana kamu satu lantai dengan taruni tk 3,
untuk flat taruni ada 3 lantai dan lantai pertama diisi oleh tingkat 2 dan
tingkat 4, dan dilantai 3 dipakai kami para taruni ketika beribadah, khususnya
hari jum’at siang dan hari hujan yang mengharuskan kami untuk beribadah diflat
pada solat magrib.
Di akpol juga banyak fasilitas
untuk kami para taruna untuk menunjang kegiatan pembelajaran, pelatihan, dan
pengasuhan bagi Taruna Akpol, dengan rincian sebagai berikut: Gedung
perkantoran, Akpol memiliki setidaknya 6 (enam) gedung yang dijadikan sebagai
kegiatan perkantoran, dengan rincian:
• Gedung Tribrata Utama
• Gedung Graha Bhayangkara
• Gedung Graha Oetomo
• Gedung Graha Cendikia
• Gedung Graha Taruna
• Rumah sakit Akpol
•
Stadion Taruna
•
Gedung fitnes (gym)
•
Monitoring cctv
•
Sasana judo
•
Masjid
•
Pura
•
Gereja
•
Ruang makan
•
Kolam renang
Dan banyak lagi, yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu intinya banyak tempat
tempat di akpol atau fasilitas yang mendukung kegiatan taruna, gimana? Pasti makin
penasaran kan rasain gimana serunya jadi taruna akpol ?terus ikutin pos tulisan
saya berikutnya yaa J
ditingkat 2 pangkat sersan/ BRIGADIR DUA TARUNA .
Sampai jumpaa’’👌👧👧









Komentar