Mengambil Masa Muda? Worth It.
Saya akui, pasti ada rasa di
dalam diri saya yang merasa iri ketika melihat banyak anak muda disana bisa
jalan-jalan kesana kemari, berbincang dengan kelompok temannya di suatu cafe
di Jakarta Selatan, atau bisa menggunakan masa mudanya mereka semaksimal
mungkin. Sebagai taruna Akademi Kepolisian, saya tidak bisa merasakan hal-hal
tersebut, tetapi saya akan jelaskan bahwa yang saya alami sekarang akan
setimpal pada akhirnya nanti di masa depan.
Ketika menjadi seorang taruna
terutama di Akademi Kepolisian, secara otomatis hak-hak yang kita tadinya
milikki sebagai warga sipil diambil oleh negara. Seperti kita memulai kehidupan
yang baru, mulai dari cara bertindak, cara berpenampilan, semuanya terikat pada
suatu peraturan. Hal tersebut juga tidak dibuat semata-mata dikarenakan seluruh
taruna yang nantinya akan lulus dari Akademi Kepolisian diharuskan untuk
menjadi seorang perwira berpangkat Inspektur Polisi Tingkat Dua yang matang dan
siap menghadapi masalah-masalah yang dialami oleh masyarakat.
Di Akademi Kepolisian, para taruna
dipersiapkan dengan ilmu dan praktek yang akan sangat berguna nantinya pada
saat melaksanakan tugas di wilayah yang ditentukan. Edukasi yang diberikan
bukan hanya seputar lingkup kepolisian saja tetapi kami mendapatkan beberapa
pelajaran yang mendalam juga tentang hukum Indonesia dan pelajaran lain yang
nantinya akan membantu dalam penugasan. Selain itu, pendidikan di Akademi
Kepolisian didominasi oleh ilmu praktek agar para taruna nantinya akan mengerti
tindakan apa yang harus diambil ketika dihadapi situasi seperti itu.

Diluar edukasi yang diberikan, kami
juga hidup dengan pola pengasuhan yang tentunya berbeda dengan masyarakat
sipil. Kami dituntut untuk hidup dengan disiplin dengan sejumlah peraturan yang
mengikat dimanapun berada. Mulai dari bangun pagi, segala aktivitas kami diatur
sedemikian rupa. Mulai dari waktu olahraga, belajar secara mandiri, dan
istirahat kembali. Aturan ini bertujuan bukan hanya sekedar membentuk sikap
disiplin kami, tetapi agar pada nantinya waktu berdinas, kami bisa mengatur
kehidupan kami secara mandiri.
Pasti yang ada di benak anda adalah
kehidupan sebagai taruna Akademi Kepolisian sangatlah ketat terutama yang
mengalami sendiri adalah anak-anak remaja menuju dewasa dimana biasanya pada
umur tersebut, mereka sedang dalam pencarian jati diri masing-masing. Memang
benar, tetapi dimana ada kerja keras, pasti ada imbalan yang sepadan juga.
Sebagai lulusan Akademi Kepolisian, kami tidak perlu lagi sibuk atau
mencemaskan untuk mencari kerja karena negara sudah menyediakan lahan pekerjaan
untuk kami yang disebar di seluruh wilayah Indonesia dan dengan gaji yang lebih
dari standar nasional juga. Selain itu, negara juga membiayai beasiswa untuk
melanjutkan pendidikan ke luar negeri bagi para anggota yang mempunyai potensi
lebih yang nanti akan bisa berguna jika diimplementasikan pada saat kembali ke
tanah air.
Kelebihan yang saya sebelumnya sudah
sebutkan hanya sekian presentase yang sangat kecil dari 100%. Masih banyak hak
atau privilege yang nanti akan didapatkan seiring dengan berjalannya
waktu. Jadi memang betul jika menjadi taruna Akademi Kepolisian itu mengambil
masa muda? Tetapi semua itu worth it.
Komentar